DESAIN
GRAFIS DALAM MUSIK
Jika kita mendengar istilah ‘musik’, maka yang akan kita pikiran adalah tentang
audio dari music itu sendiri. Padahal dalam industri musik sendiri, karya
visual juga berperan dalam brand image sebuah grup musik. Mem-visualisasikan
sebuah karya musik bukanlah suatu hal yang mudah. Namun tidak sedikit grup
musik yang sudah mulai mempercayakan brand image bandnya kepada beberapa
desainer maupun seniman dalam menerjemahkan musik secara visual.
Beberapa karya grafis yang mendukung brand
image sebuah grup musik antara lain adalah :
COVER
Jika sebuah band sudah mempunyai sejumlah
lagu yang layak untuk dijadikan satu album, maka untuk mengemas album tersebut
dibutuhkan sebuah cover atau sampul untuk membungkus isi lagunya. Cover tidak
semata-mata sebagai baju atau bungkus dadi cd atau kaset. Cover justru
menunjukkan isi dari tema dan karakter musik didalamnya. Rancangan sampul
merupakan faktor utama untuk meningkatkan penjualan album lewat sajian visual
yang menarik.
Jika music kita termasuk dalam era 60-an,
maka desain yang kita gunakan setidaknya mempunyai pengaruh psychedelic.
Penggunaan warna-warna cerah yang kontras, kolase objek tertentu mulai anatomi
tubuh manusia sampai flora dan fauna. Logo dan font yang bermotif gelembung-gelembung
balon yang khas juga dengan mudah dijumpai di setiap judul album maupun nama
grup music di era itu. Di Kota Malang sendiri, saya dapat melihat desain
seperti ini dalam cover album band Unda-Undi.
Di era tahun 70-an, music punk rock muncul
dan desain yang berkembang untuk cover band punk ini banyak menampilkan lukisan
surealis. Warna-warna pop art banyak dijumpai di album pada era ini. Era tahun
70-an ini dianggap sebagai era puncak dalam desain cover sebuah grup music.
Pada era tahun 80 hingga 90-an, desain
cover music lebih banyak terjadi pada eksplorasi bentuk kemasan. Munculnya bentuk kaset menjadikan desain
kemasan cover lebih beragam. Teknologi compact disk juga semakin menggeser
popularitas piringan hitam. Dengan ukuran sekitar 12x12 cm, CD memunculkan
ragam bentuk kemasan yang artistik. Munculnya film-film fiksi ilmiah seperti
Star Wars maupun Star Trek juga mempengaruhi desain dalam cover music. Dalam
band indie Malang, saya melihat desain bernuansa space dalam design brand
band Atlesta.
Sampul album berperan sebagai identitas.
Nuansa music yang disajikan akan terbaca lebih dahulu lewat sampul album. Jika
musiknya blues atau rock ‘n roll, maka warnayang ditampilkan cenderung kontras,
meriah, dan ceria. Jika musiknya punk rock, maka desainnya akan lebih
provokatif, pop art dan liar. Jika musiknya metal, maka akan lebih banyak warna
yang gelap, berdarah-darah. Jika musiknya reggae, maka cenderung berwarna
tropis sekitar merah, kuning , hijau dan warna hitam atau putih sebagai
pengikatnya.
LOGO
Munculnya sebuah industri tidak akan
terlepas dari apa yang namanya logo. Demikian pula industri musik. Hampir semua
band memiliki logo. Bahkan sebelum mereka menciptakan sebuah lagu, logo band
menjadi yang pertama terpikirkan setelah menemukan nama band. Selain menjadi
identitas, logo juga mencerminkan karakter band tersebut. Banyak band
menampilkan logonya dalam cover album, poster, background panggung sampai
merchandise. Elemen yang terakhir sangat ampuh untuk meningkatkan popularitas
sebuah band.Logo dapat berupa tulisan (logotype), gambar (logogram) ataupun
gabungan keduanya.
Logo-logo band indie Kota
Malang menurut saya sangat beragam dan menarik. Mereka telah sadar bahwa logo
adalah identitas. Dengan logo, suatu band akan mudah dikenali melalui bentuk visual dari permainan gambar maupun tipografi. Logo ini juga mampu mencerminkan genre musik mereka tanpa harus mendengarkan rekaman audio terlebih dahulu.
Saya sangat menyukai logo
baru dari band Begundal Lowokwaru. Sangat simple dan sarat makna, menurut saya.
Inisial huruf ‘BL’ yang masing-masing hurufnya terdapat garis dan membentuk
sebuah lingkaran tidak penuh dan berlawanan arah jarum jam. Sangat menarik
menurut saya. Walaupun sekilas terlihat seperti logo produk printer, namun logo
ini dapat dengan mudah dicerna oleh masyarakat dan ramah. Logo ini menurut saya, mungkin ingin mengutarakan
sebuah perlawanan. Jika dilihat dari arah ujung lingkaran tidak penuh dari
bentuk logo yang berlawanan dengan arah jarum jam, grup ini bisa jadi seperti
ingin (atau sudah) keluar dari sistem kemasyarakatan yang berlaku.
POSTER
Banyak sekali event music yang ada di Kota
Malang ini. Peranan poster sebagai media komunikasi sangat berarti fungsinya.
Gaya desain yang dibuat sangat mempengaruhi kualitas event tersebut.
Materi dan isi dari poster hendaknya
memang harus komunikatif, provokatif dan mudah diterima oleh pembaca.
KLIP
Motion graphic adalah penggabungan dari
fine art, photography, digital art, typography, dan image. Kombinasi ini dibuat
dengan cara compositing dan dibuat bergerak. Sebuah video klip memang dirasa
kurang perlu bagi sebuah band. Namun seiring perkembangan dunia internet,
membuat video klip dirasa sangat perlu untuk menunjukkan kepada dunia seperti
apa band kita. Membuat video klip memang tidak mudah. Dibutuhkan banyak materi
untuk membuatnya. Namun bukan berarti sebuah band indie tidak mampu membuat
video klip. Dengan biaya nol rupiah pun kita bias membuat video klip sederhana
untuk sekedar di unggah di Youtube. Yang diperlukan sebuah band indie untuk
menciptakan video klip adalah ide dan pertemanan yang baik.
Banyak jenis desain yang digunakan untuk
membuat brand image dari sebuah band. Namun tidak semuanya harus berjalan
sesuai aturan. Ada kalanya kita ingin ber-eksplorasi untuk menunjukkan
identitas dan jati diri agar band kita lain daripada yang lain. Itu semua
adalah keputusan pribadi dari masing-masing grup music. Kreatifitas desain
dalam music di Kota Malang ini juga tidak kalah menarik dari desain di Yogyakarta,
Bandung maupun Jakarta. Asal kita mampu untuk menunjukkan pada dunia luas,
pasti band indie Kota Malang akan terdengar gaungnya…Hidup Musik Lokal!!
No comments:
Post a Comment